Aktivitas yang Seringkali Memicu Munculnya Gejala Gangguan Saraf Neurotropik

Wednesday, 27 November 2019

Selain menguras stamina, menjalani aktivitas yang monoton dalam waktu yang lama tentu akan memberikan beban yang cukup berat bagi beberapa bagian tubuh yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan, terutama bagian saraf. Tak melulu soal usia, gangguan saraf tepi atau yang lebih dikenal dengan gangguan saraf neurotropik ini bisa diderita oleh siapapun, tak terkecuali mereka yang tergolong muda. Sebagai salah satu bentuk pencegahannya, yuk kenali beberapa aktivitas yang seringkali memicu timbulnya gejala gangguan saraf neurotropik berikut ini.

Duduk Terlalu Lama di Depan Komputer

Menghabiskan waktu berjam-jam dengan duduk di depan komputer setiap harinya bisa menyebabkan gangguan saraf yang ditunjukkan dengan munculnya rasa nyeri dan pegal di beberapa bagian tubuh seperti pergelangan tangan, telapak tangan, pinggang, dan pundak. Untuk itu, disarankan untuk memilih posisi duduk tegak (leher dan punggung dalam satu garis lurus agar tidak membungkuk) memanfaatkan waktu selama kurang lebih 10-15 menit untuk beristirahat dan melakukan gerakan peregangan untuk mencegah terjadinya gejala gangguan saraf yang tentu akan menghambat kegiatan sehari-hari.

Menggunakan Gadget dalam Waktu yang Terlalu Lama

Tak hanya duduk lama di depan komputer, bermain gadget juga bisa menimbulkan gangguan saraf, terutama pada bagian telapak dan pergelangan tangan. Mengatur penggunaan gadget melalui metode screen time adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko timbulnya gangguan saraf. Alih-alih memanfaatkan gadget sebagai sumber hiburan saat waktu luang, Anda bisa memilih alternatif lain seperti berolahraga atau melakukan aktivitas fisik sederhana untuk membuat tubuh terbiasa untuk bergerak dan melemaskan otot tubuh setelah beraktivitas seharian penuh.

Cidera

Hal selanjutnya yang juga bisa memicu timbulnya gangguan saraf adalah kecelakaan yang menyebabkan trauma fisik, seperti patah tulang atau terkilir. Saat seseorang dengan pengalaman cidera di bagian tubuhnya melakukan aktivitas yang sama secara berulang, tentu hal tersebut bisa memicu timbulnya gangguan saraf neutropik.

Kekurangan Vitamin B

Gangguan saraf tepi juga bisa muncul akibat seseorang kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 dalam tubuhnya. Untuk itu, disarankan untuk selalu memenuhi kebutuhan vitamin B bagi tubuh melalui asupan makanan seperti sayur, buah, biji-bijian, dan makanan tinggi protein yang bisa diserap oleh tubuh. Namun, mengingat kemampuan seseorang dalam menyerap vitamin akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, maka Anda bisa menyiasatinya dengan cara mengonsumsi vitamin dan suplemen tambahan seperti hemaviton Neuro Forte dengan kombinasi Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 100 mg, dan Vitamin B12 5000 mcg di dalamnya.

Baca Juga: hemaviton NEURO FORTE Vitamin untuk Kesehatan Saraf

Penyakit Tertentu

Selain trauma akibat kecelakaan, faktor lainnya adalah penyakit tertentu yang diderita seseorang, yaitu diabetes atau tingginya kadar gula dalam darah. Hal ini dikarenakan penderita diabetes memiliki tingkat stress oksidatif tinggi yang dapat memengaruhi saraf tubuh. Untuk itu, penting sekali bagi penderita diabetes untuk memerhatikan asupan makanan dan juga gaya hidupnya.

Jika Anda adalah seorang yang seringkali melakukan beberapa kebiasaan di atas, ada baiknya untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup sejak dini. Olahraga secara teratur setiap harinya selama kurang lebih 30 menit, tidak merokok, memasukkan sayur dan buah dalam menu makanan, serta mengonsumsi vitamin neurotropik dan suplemen tambahan seperti hemaviton Neuro Forte secara rutin, terutama jika Anda mulai merasakan nyeri dan kesemutan di beberapa bagian tubuh.