Tips Menjaga Kadar Kolesterol dalam Tubuh di Usia 30an

Sunday, 31 March 2019

Ada perbedaan signifikan pada kondisi tubuh  manusia saat berada di usia remaja dan ketika menuju ke usia 30-an. Pastinya kemampuan dan kecepatan tubuh untuk bekerja secara optimal semakin melambat. Hal ini juga bisa bertambah parah apabila Anda memiliki kondisi tubuh yang kurang prima, misalnya saja memiliki kadar kolesterol  yang tinggi. Seseorang yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi maka otomatis kinerja tubuhnya pun terganggu. Ketika ada banyak kolesterol dalam pembuluh darah maka oksigen yang penting untuk metabolisme tidak bisa didapatkan. Hal inilah yang menyebabkan tubuh menjadi sangat lelah.

Nah, bagi Anda yang sudah menuju ke usia 30an, cobalah untuk lebih memperhatikan kadar kolesterol di tubuh Anda agar jangan sampai melewati batas normal. Anda bisa mulai dengan mengikuti tips berikut ini!

Konsumsi Makanan ‘Sahabat’ Jantung

  • Kurangi lemak jenuh. Lemak jenuh, terutama yang terdapat pada daging merah dan produk susu full fat, meningkatkan kolesterol total Anda. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dapat menurunkan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kadar kolesterol "jahat" Anda.
  • Hilangkan lemak trans. Lemak trans, sering tercantum pada label makanan sebagai "minyak sayur terhidrogenasi parsial’ atau partially hydrogenated vegetable oil, sering digunakan dalam margarin dan biskuit, kerupuk, dan kue yang dibeli di toko. Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol secara keseluruhan. Dikutip dari mayoclinic.org, Food and Drug Administration telah melarang penggunaan minyak sayur terhidrogenasi parsial mulai 1 Januari 2021 mendatang.
  • Konsumsilah makanan yang kaya akan asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 tidak mempengaruhi kolesterol LDL. Sebaliknya, justru dapat menyehatkan jantung sehat, termasuk mengurangi tekanan darah. Makanan dengan asam lemak omega-3 termasuk salmon, makarel, herring, dan walnut.
  • Tingkatkan serat larut. Serat larut dapat mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah Anda. Serat larut ditemukan dalam makanan seperti oatmeal, kacang merah, kubis, apel dan pir.

Maksimalkan waktu olahraga dan tingkatkan aktivitas fisik Anda

Melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara rutin dapat meningkatkan kolesterol HDL (high-density lipoprotein), kolesterol "baik". Dalam kondisi sehat, berolah raga Anda bisa mencoba berolahraga setidaknya selama 30 menit lima kali seminggu atau aktivitas aerobik yang kuat selama 20 menit tiga kali seminggu. Jika Anda punya kondisi medis tertentu, Anda bisa berkonsultasi dulu pada dokter Anda mengenai frekuensi dan jenis olahraga yang sesuai.

Anda juga bisa menambahkan aktivitas fisik dalam interval pendek beberapa kali sehari, dapat membantu Anda mulai menurunkan berat badan. Contohnya: Berjalan cepat setiap hari selama jam makan siang, mengendarai sepeda ke kantor. Pertimbangkan juga untuk mencari partner olahraga yang suportif.

Berhenti merokok

Berhenti merokok meningkatkan kadar kolesterol baik AndaDalam waktu 20 menit setelah berhenti berhenti, tekanan darah dan detak jantung Anda pulih dari lonjakan yang disebabkan oleh rokok. Setelah tiga bulan berhenti, sirkulasi darah dan fungsi paru-paru Anda mulai membaik. Satu tahun berhenti, risiko penyakit jantung Anda berkurang setengah dari perokok aktif.

Menurunkan berat badan

Menghilangkan beberapa kilo juga berkontribusi untuk menurunkan kadar kolesterol. Perubahan kecil dari kebiasaan Anda bisa memberi efek signifikan. Ganti minuman manis Anda dengan air putih. Gunakan tangga alih-alih naik elevator atau parkir lebih jauh dari kantor Anda. Berjalan-jalan saat istirahat di tempat kerja. Tingkatkan aktivitas sambil berdiri seperti memasak atau melakukan pekerjaan rumah.

Tapi ingat, perubahan gaya hidup saja mungkin tidak cukup. Apakagi jika kolesterol Anda sudah melewati batas normal. Anda mungkin membutuhkan suplemen seperti hemaviton Cardio. hemaviton Cardio baik dikonsumsi saat makan atau sesaat sesudah makan . Mengandung Phytosterol agar kolesterol yang masuk melalui makanan dapat dicegah sebelum masuk ke dalam darah. Selain itu, vitamin dan mineral antioksidan di dalamnya juga penting untuk menghambat penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah sehingga mengurangi penumpukan kolesterol dalam darah mencegah resiko penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah.