Benarkah Tiroid Memengaruhi Kadar Kolesterol

Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah kelenjar tiroid. Namun, apakah kamu sudah benar-benar paham mengenai fungsi dari kelenjar yang satu ini? Dan benarkah kelenjar tiroid bisa memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh kita? Temukan jawabannya dalam artikel ini.

Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher manusia. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang mengontrol metabolisme. Selain itu, adapula kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak dan berfungsi mengarahkan kegiatan tiroid ini. Jika hormon tiroid kamu dinilai terlalu rendah, makapituitari akan melepaskan thyroid-stimulating hormone (TSH). TSH mendorong kelenjar tiroid untuk melepaskan lebih banyak hormon yang dibutuhkan tubuh.

Sementara kolesterol adalah zat yang terkandung dalam setiap sel tubuh manusia. Tubuh menggunakannya untuk membuat hormon dan zat yang membantu mencerna makanan. Secara umum, kolesterol yang mengalir dalam darah terbagi menjadi dua macam:

  • High-density lipoprotein (HDL): kolesterol baik untuk jantung. Membantu menghilangkan kolesterol jahat dari tubuh dan melindungimu dari dari penyakit jantung.
  • Low-density lipoprotein (LDL): kolesterol jahat yang buruk bagi jantung. Jika kadar kolesterol LDL terlalu tinggi, pembuluh arteri dapat tersumbat dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Meski kelenjar tiroid memproduksi hormon yang dibutuhkan tubuh, namun ada kondisi dimana kelenjar tiroid seseorang kurang aktif (hipotiroid) atau—sebaliknya—terlalu tinggi (hipertiroid). Kondisi ini menyebabkan hormon-hormon dalam tubuhmu menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Ketika tiroid terlalu rendah, seluruh tubuhmu terasa seperti melambat. Kamu selalu merasa lelah, lesu, dingin, dan pegal. Sedangkan jika kamu memiliki tiroid yang terlalu tinggi, denyut jantungmu akan semakin cepat, merasa gugup, hingga gemetar.

Lantas, dimana hubungan antara tiroid dan kolesterol?

Tubuh Anda membutuhkan hormon tiroid untuk mengolah dan menyerap kolesterol baik (HDL) dan menyingkirkan kolesterol jahat (LDL). Ketika kamu menderita hipotiroid, tubuhmu tidak bisa menghancurkan dan membuang kolesterol LDL dengan optimal. Akibatnya, kolesterol LDL justru berkembang di dalam darah. Sebaliknya, penderita hipertiroid justru bisa membuat kadar kolesterol dalam tubuh terlalu rendah. Padahal tubuh tetap membutuhkan kolesterol HDL.

Kamu mungkin mengalami hipotiroid jika mengalami gejala berikut ini:

  1. Berat badan meningkat
  2. Detak jantung lambat
  3. Sensitif terhadap dingin
  4. Nyeri otot dan lemas
  5. Kulit kering
  6. Sembelit
  7. Sulit fokus

Namun jika kamu mengalami gejala berikut, bisa jadi kamu mengalami hipertiroid.

  1. Berat badan turun
  2. Detak jantung lebih cepat
  3. Sensitif terhadap panas
  4. Nafsu makan meningkat
  5. Gugup dan gemetar
  6. Sering BAB
  7. Sulit tidur

Jika kamu mengalami gejala di atas, pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu ke dokter dan lakukan pemeriksaan darah lanjutan. Jika terbukti menderita penyakit tersebut, dokter akan memberimu obat dan ubahlah pola hidupmu jadi lebih sehat. Hipotiroid dan hipertiroid bukanlah penyakit yang bisa langsung disembuhkan sehingga kamu harus melakukan maintenance terhadap kondisi tubuhmu sendiri. Jaga pola makan agar kadar kolesterolmu tetap seimbang dan bantu dengan hemaviton Cardio. Phytosterol yang terkandung didalam hemaviton Cardio merupakan bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Mengonsumsi Phytosterol secara teratur tidak hanya membantu menurunkan kolesterol tetapi juga mencegah kolesterol masuk ke dalam darah.