Mengenal Ragam Jenis Vaksin COVID-19, Yuk Cari Tahu Dulu!

Friday, 29 January 2021

Vaksin menjadi salah satu upaya untuk menghentikan pandemi COVID-19. Bukan solusi instan tetapi upaya yang layak didukung demi kebaikan Bersama. Dilansir dari Indonesia.go.id, pemerintah telah menetapkan enam vaksin Covid-19 yang bakal digunakan di Indonesia. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9.860 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19). Namun belakangan, pemerintah menambahkan satu vaksin lagi ke dalam daftar tersebut. Nah, sekarang saatnya kamu mengenal ragam jenis vaksin COVID-19, yuk cari tahu dulu!

1. Vaksin Merah Putih

Vaksin Merah Putih merupakan hasil kerja sama antara BUMN PT Bio Farma (Persero) dan Lembaga Eijkman Institute. Pemerintah berharap vaksin Merah Putih dapat selesai pada akhir 2021. Bio Farma juga menjalin kerja sama dengan perusahaan vaksin asal China, Sinovac Biotech.

2. AstraZeneca

Uji coba yang dilakukan AstraZeneca dan Universitas Oxford menunjukkan vaksin virus corona produksinya memiliki keefektifan rata-rata 70 persen. Saat ini uji coba pada 20.000 sukarelawan masih berlanjut. Vaksin AstraZeneca dianggap mudah didistribusikan karena tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat dingin.

3. China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)

Meski pengujian tahap akhir belum selesai, namun di China, kurang lebih satu juta orang telah disuntik menggunakan vaksin ini di bawah izin penggunaan darurat. Sebelum vaksin Sinopharm terbukti berhasil seluruhnya, vaksin hanya digunakan pada pejabat China, pelajar, dan pekerja yang bepergian. Pada September 2020, Uni Emirat Arab menjadi negara pertama di luar China yang menyetujui penggunaan vaksin ini.

4. Moderna

Moderna mengklaim vaksin produksinya memiliki efektivitas sebesar 94,5 persen. Pada akhir November lalu Moderna mengaku telah mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 kepada regulator Amerika Serikat dan Eropa. Moderna meyakini vaksin buatannya telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan BPOM AS (FDA) untuk penggunaan darurat.

5. Pfizer Inc and BioNTech

Vaksin yang diproduksi Pfizer dan BioNTech telah mengajukan penggunaan darurat vaksin virus corona yang diproduksinya ke BPOM AS dan Eropa. Pada uji coba terakhir, 18 November 2020, mereka mengklaim 95 persen vaksinya efektif menangkal virus corona dan tidak menimbulkan risiko masalah keamanan.

6. Sinovac Biotech Ltd

CoronaVac saat ini memasuki uji coba fase 3. Sinovac melakukan uji coba terhadap vaksin buatannya di Brasil, Indonesia, hingga Bangladesh. Hasil awal, sebagaimana yang terbit di Science, pada monyet menunjukkan vaksin menghasilkan antibodi yang menetralkan 10 galur Sars-coV-2.

7. Novavax

Situs halodoc melansir dari laman The New York Times - How the Novavax Vaccine Works, perusahaan vaksin yang berbasis di Maryland, AS, Novavax telah mengembangkan vaksin virus corona berbasis protein yang disebut NVX-CoV2373. Vaksin tersebut menghasilkan antibodi dalam jumlah yang sangat tinggi dalam uji klinis awal. Pada bulan September 2020, vaksin tersebut memasuki uji klinis fase 3 di Inggris Raya, dan satu lagi di Amerika Serikat pada akhir Desember.

Vaksin memang salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, meskipun demikian, perlindungan terbaik adalah dengan tetap menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker. Jadi, adanya vaksin bukan berarti kamu boleh melonggarkan protokol kesehatan ya! Selain itu, jaga terus daya tahan tubuhmu dengan konsumsi hemaviton C1000 yang mengandung Buffered Vitamin C 1000 mg sehingga bersifat lebih tidak asam sehingga nyaman untuk lambung. Vitamin C 1000 mg di dalam hemaviton C1000 memegang peranan penting untuk memelihara daya tahan tubuh dari serangan kuman atau virus serta radikal bebas sehingga tidak mudah jatuh sakit. Tersedia juga hemaviton C1000 Less Sugar (rasa orange), dengan pemanis alami STEVIA dan kandungan gula yang lebih rendah sehingga lebih rendah kalori serta hemaviton C1000 serbuk dalam kemasan sachet yang praktis dan ekonomis.

Hemaviton c-1000