Manfaat Makanan Hasil Fermentasi

Friday, 13 January 2017

Makanan hasil fermentasi memang rasanya agak unik. Bisa asam, getir, pokoknya beda deh dibanding rasa asin dan manis pada makanan biasa. Tapi dari segi manfaat, makanan hasil fermentasi juga banyak mengandung zat gizi yang esensial, bahkan justru diperlukan untuk melawan penyakit diabetes mellitus. Contohnya makanan-makanan berikut ini :

Tempe
Mungkin banyak diantara kamu yang belum tahu, makanan khas Indonesia ini sudah menjadi salah satu masakan yang dicari-cari lho di Eropa. Di London, seporsi tempe bisa dihargai hingga Rp 255.000,- dan disajikan di restoran yang cukup eksklusif. Kita patut berbangga, tempe yang diolah “hanya” dengan cara sederhana dan tradisional ternyata proteinnya lebih mudah dicerna tubuh dibanding masakan kedelai biasa. Dan yang paling menarik untuk penderita diabetes mellitus, menurut publikasi Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, asam amino arginine yang makin tinggi dalam tempe ternyata bisa memperbaiki profil lipid serta diabetes mellitus. Sudahkah kamu makan tempe akhir-akhir ini?

Sauerkraut
Makanan khas daerah Bavaria (Jerman) ini terbuat dari kubis yang diawetkan dengan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus. Sauerkraut awalnya dihidangkan sebagai ganti bahan pangan segar yang menurun pasokannya saat musim dingin tiba. Selain kaya probiotik, sauerkraut juga kaya dengan vitamin C, vitamin K, zat besi dan serat, sehingga makanan ini pun baik dimakan sepanjang tahun tak hanya pada musim dingin saja.

Kimchi
Menu sayuran fermentasi dari negeri ginseng ini pernah dinobatkan menjadi menu makanan tersehat di dunia oleh Health Magazine dari AS. Ini karena kimchi yang terbuat dari sejenis kubis dan lobak diawetkan secara alami dan difermentasi dengan probiotik lactobacilli yang bagus untuk pencernaan kita. Selain itu kimchi juga kaya dengan vitamin A, B, C, serat, bahkan bisa mencegah kanker. Seperti sauerkraut, kimchi sebenarnya lahir dari kondisi yang mendesak. Saat musim dingin dan krisis bahan pangan.

Yogurt
Selama tidak ditambah gula, yogurt cukup aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ini karena proses fermentasi akan mengubah zat gula alami dalam susu murni menjadi asam laktat yang tidak memicu naiknya kadar gula darah. Yogurt umumnya mengandung protein, kalsium, vitamin B-2, vitamin B-12, kalium, dan magnesium. Lebih baik lagi adalah varian yogurt yang lebih kental seperti labneh dan greek yogurt yang memiliki tingkat laktosa lebih rendah.

Yuk, biasakan memasukan makanan hasil fermentasi ke dalam menu makananmu sehari-hari. Dengan mengonsumsi makanan sehat dan rendah gula serta mengonsumsi hemaviton GluCare, maka risiko penyakit diabetes bisa diminimalisasi. Kandungan chromium nicotinate dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Hasilnya, jaringan tubuh dapat menyerap gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Selain itu, kandungan zinc, vitamin, dan mineral akan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Serta lutein untuk menjaga kesehatan mata.