Makanan Berkolesterol Tinggi yang Harus Dikurangi Saat Lebaran

Thursday, 30 May 2019

Tak hanya berkumpul dengan keluarga tercinta di kampung halaman, banyak orang juga memanfaatkan momen hari raya sebagai ajang untuk menikmati berbagai sajian khas lebaran, mulai dari kue kering hingga makanan berat yang tentunya menggoda selera. Namun, sesungguhnya sebagian besar sajian khas lebaran ini justru termasuk sebagai makanan berkolesterol tinggi yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan dampak yang kurang baik untuk kesehatan.

Well, kira-kira apa saja ya kriteria makanan yang harus kita kurangi saat lebaran nanti? Simak penjelasannya berikut ini.

Makanan bersantan dan berlemak

Seperti yang sudah kita ketahui, momen lebaran tentunya identik dengan ketupat, opor ayam, rendang daging, dan berbagai sajian lezat lainnya yang terbuat dari santan dan mengandung lemak. Lalu, apakah mengonsumsi makanan bersantan akan memicu naiknya kolesterol dalam tubuh? Jawabannya adalah tidak. Menurut ahli gizi, makanan bersantan aman dikonsumsi dan tidak akan membuat kadar kolesterol dalam tubuh melonjak, selama mengonsumsinya sekali habis dan tidak dipanaskan secara terus menerus. Makanan bersantan yang dipanaskan terus-menerus inilah yang akan menimbulkan lapisan lemak. Oleh karena itu, usahakan untuk mengonsumsi opor ayam atau makanan lain yang mengandung santan, seperti rendang atau gulai sewajarnya saja saat lebaran, ya.

Makanan mengandung telur

Siapa yang tidak suka dengan telur? Selain karena mudah ditemukan, telur juga memiliki rasa yang lezat dan bisa dinikmati bersama makanan lainnya. Termasuk pada saat lebaran nanti, akan ada banyak sajian yang terbuat dari telur, salah satunya adalah aneka kue kering yang sangat menggoda. Namun, tahukah kamu bahwa dibalik kelezatan rasanya, ternyata telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi, terutama kuning telurnya yang mengandung 186 mg kolesterol.

Meski mengandung kolesterol yang tinggi, telur masih tergolong aman untuk dikonsumsi jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, yaitu tidak melebihi 300 mg setiap harinya. Sedangkan untuk penderita kolesterol tinggi disarankan untuk mengonsumsi telur tidak lebih dari 200 mg, atau untuk lebih sederhananya kamu hanya disarankan untuk makan 1 butir telur saja dalam satu hari. Jika kurang memahami ukuran batas wajar ini dan ingin tetap bisa mengonsumsi telur dengan aman, kamu bisa mengonsumsi bagian putih telurnya saja.

Makanan yang digoreng

Kriteria selanjutnya adalah berbagai makanan yang digoreng, karena minyak goreng yang digunakan untuk memasak memiliki kandungan lemak trans dan lemak jenuh yang cukup tinggi. Jika kedua jenis lemak ini masuk ke dalam tubuh, maka kadar kolesterol akan meningkat dan bisa memicu risiko timbulnya penyakit yang cukup membahayakan seperti jantung dan stroke. Oleh karena itu, usahakan untuk memilih dan mengonsumsi makanan dengan lebih bijak saat lebaran, ya.

Seafood

Tak hanya makanan bersantan, menu lain yang seringkali hadir di meja makan saat lebaran adalah sajian makanan laut atau seafood, terutama cumi dan udang goreng tepung. Meski terasa sangat lezat berkat daging yang juicy dan bumbunya yang sangat gurih, ternyata udang merupakan salah satu jenis makanan laut yang mengandung kolesterol tinggi. Mengonsumsi udang dalam jumlah yang banyak juga akan memicu naiknya kadar kolesterol dalam tubuh. Tapi tenang, kamu masih bisa menikmatinya dengan aman jika dimasak dengan cara dibakar atau dikukus, dan tentunya dalam jumlah sewajarnya saja (kurang dari 15 ekor udang).

Setelah mengetahui beberapa kriteria makanan yang mengandung kolesterol tinggi di atas, membatasi diri dalam mengonsumsi sajian lebaran sepertinya juga tidak cukup. Untuk itu, konsumsi juga suplemen tambahan seperti hemaviton Cardio yang mengandung Phytosterol agar kolesterol yang masuk melalui sajian lebaran nanti dapat terblok sebelum masuk ke dalam darah.

Tak hanya itu, hemaviton Cardio juga dilengkapi dengan vitamin dan mineral antioksidan penting yang akan membantu menghambat penumpukkan kolesterol di dinding pembuluh darah. Kamu bisa mengonsumsinya saat makan atau sesaat setelah makan. Dengan begini, kamu bisa merayakan lebaran dengan lebih aman dan nyaman, bukan?