Ketahui Macam-macam Minyak yang Kamu Pakai Kala Memasak

Friday, 02 September 2016

Saat memasak, minyak adalah salah satu bahan utama yang wajib tersedia di dapur. Apalagi pada sajian lauk nusantara yang pasti ada minimal satu lauk yang digoreng.atau ditumis.  Sayangnya di antara kita belum banyak yang kenal jenis minyak untuk memasak selain minyak goreng (kelapa sawit), margarin, maupun mentega. Padahal ada banyak variasi minyak lain yang lebih sehat untuk jantung karena bebas lemak jenuh. Selengkapnya tentang minyak untuk memasak, akan dibahas berikut ini :

1. Minyak Canola
Minyak ini didapatkan dengan cara mengambil saripati biji tanaman rapa (rapeseed). Ada beberapa kontroversi menyusul popularitas minyak canola, salah satunya karena kebanyakan tanaman ini merupakan hasil rekayasa genetick agar menghasilkan rapeseed yang aromanya lebih enak dan rasanya lebih tawar dan tidak mempengaruhi rasa asli makanan. Namun minyak ini juga punya manfaat karena lengkap dengan omega-3, dan asam alfa-linolenat. Minyak ini cocok dipakai untuk menggoreng dan menumis.

2. Minyak Zaitun
Minyak yang satu ini sudah tidak asing lagi dalam keseharian kita. Dipakai dalam banyak jenis makanan mulai dari salad buah, pasta dan pizza, hingga makanan sehat ala diet Mediterania. Minyak zaitun kaya akan vitamin E dan lemak tak jenuh tunggal. Yang perlu diingat, makin murni kadar minyak zaitun, makin rendah pula titik didihnya. Sehingga jika minyak kamu berlabel extra virgin olive oil, lebih baik kamu memakainya hanya sebagai dressing saus salad atau saat menumis dengan api kecil saja. Jika virgin olive oil ini dipanaskan, rasanya akan hilang. Salah satu ciri minyak zaitun yang lebih murni adalah warnanya lebih kehijauan. Simpanlah minyak zaitun di dalam tempat yang dingin dan hindarkan dari sinar matahari.

3. Minyak Alpukat
Walaupun jarang ditemui, ternyata minyak alpukat baik untuk digunakan sebagai alternatif minyak goreng. Selain untuk menggoreng, minyak alpukat cocok untuk masak-memasak dengan berbagai cara karena titik didihnya paling tinggi dibandingkan yang lain. Minyak yang warnanya hijau terang ini kaya akan nutrisi seperti kalium, vitamin A, E, dan D. Minyak alpukat juga mengandung lemak tak jenuh tunggal, sehingga baik untuk kamu yang perlu diet rendah lemak.

4. Minyak Biji Bunga Matahari
Seperti minyak Canola, minyak biji bunga matahari juga didapat dari proses rapeseed biji bunga matahari. Minyak ini biasa dicampurkan menjadi bahan baku margarin dan mentega putih alias lemak padatan (shortening) lainnya. Minyak biji bunga matahari termasuk baik untuk kulit, karena memiliki kandungan vitamin E sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari shea butter yang sering muncul dalam produk kosmetik.

5. Minyak Kelapa Sawit
Minyak goreng yang kita beli di pasaran biasanya bersumber dari kelapa sawit. Ini sebabnya kebutuhan negara kita terhadap perkebunan kelapa sawit termasuk sangat besar. Dari segi kesehatan, minyak goreng jenis ini tidak mengandung kolesterol, tetapi justru mengandung kadar lemak jenuh yang cukup tinggi, dan efeknya mirip dengan kolesterol karena bisa mengganggu peredaran darah.

6. Minyak Wijen
Minyak yang berasal dari biji wijen ini sudah digunakan sejak 5000 tahun lalu. Manfaatnya banyak, karena nutrisinya banyak. Hanya dengan 2 sendok makan minyak wijen mengandung 20% sampai 35 % kebutuhan mangan, magnesium, kalsium, dan mineral lainnya. Minyak wijen yang sering dipakai dalam hidangan oriental ini punya aroma yang khas. Campurkan minyak yang kaya akan vitamin B6 ini dalam tumisan sayur dan makanan berkuah.

7. Minyak Sayur
Minyak sayur adalah minyak yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu minyak canola, zaitun, bunga matahari, sampai minyak jagung yang sudah disebutkan di atas juga merupakan tipe minyak sayur. Jika kita membeli minyak sayur kemasan, biasanya ini terdiri dari berbagai macam minyak olahan yang sumbernya dari tetumbuhan. Karena titik didihnya cukup tinggi, minyak sayur bisa digunakan untuk menggoreng, menumis dengan suhu tinggi dengan api besar.

8. Minyak Hewani
Minyak yang bersumber dari lemak hewani mengandung kolesterol. Contohnya, satu sendok makan minyak babi mengandung 4% kebutuhan kolesterol harian orang dewasa. Jika bercampur dengan lemak jenuh, maka minyak ini bisa menjadi berbahaya bagi tubuh. Risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya juga akan meningkat. Sebaiknya minyak hewani tidak digunakan untuk proses memasak harian.

Meskipun ada beragam jenis minyak dan di antaranya ada varian minyak yang lebih sehat, sebaiknya kamu tidak terlalu sering memakan makanan yang digoreng. Sebab, makanan yang digoreng merupakan salah satu penyebab timbulnya kolesterol. Lebih baik, kombinasikan menu harianmu dengan makanan yang dioleh dengan cara ditumis, direbus, dikukus, atau dipanggang. Kendalikan juga kadar kolesterol dalam tubuh dengan hemaviton Cardio yang dikonsumsi 3 kali sehari.