Ingin Bebas Diabetes? Waspadai Insulin Trap!

Friday, 08 January 2016

Sebagian besar orang menganggap diabetes (tipe 2) lekat dengan gula. Menghindari gula dianggap sudah cukup untuk mencegah diabetes. Padahal kenyataannya tidak sesederhana itu. Waspadai Insulin Trap!

Tingginya kadar gula darah tubuh yang tidak terkendali dapat menjadi pemicu diabetes. Namun tingginya kadar gula darah ini tidak hanya disebabkan konsumsi makanan manis saja.  Junk food, makanan dengan tinggi karbohidrat, lemak jahat, dan makanan instan, juga dapat memberi efek buruk bagi stabilitas gula darah. 

Idealnya tubuh memiliki mekanisme alami dalam menjaga kadar gula darah lewat peran hormon insulin. Tapi kinerja insulin ini bisa terganggu karena asupan yang tidak tepat.  Saat kita merasa lapar, keinginan untuk memuaskan perut dengan karbohidrat simpleks  (kue-kue manis, gorengan padat tepung) cenderung mendominasi karena akan cepat kenyang. 

Karbohidrat dengan kualitas rendah ini dapat membuat kadar gula melonjak cepat, akibatnya pelepasan insulin di pankreas pun terjadi dengan drastis untuk mengatasi lonjakan gula darah tersebut. Setelah insulin melakukan tugasnya, gula darah pun turun dengan drastis juga, ini memicu tubuh untuk kembali lapar akan karbohidrat lagi. Bagai lingkaran setan, kondisi ini membuatmu kembali ingin terus mengunyah. Jika dibiarkan, lama kelamaan pankreas yang bekerja terlalu keras dapat terganggu, akibatnya produksi insulin terhambat. Tanpa insulin, gula tak bisa diserap tubuh dan tetap tinggal dalam peredaran darah. Diabetes tipe 2 pun berkembang.

Untuk menghindari diabetes, kejadian insulin trap seperti di atas hendaknya dihindari. Saat merasa lapar pilihlah makanan yang memiliki Indeks Glikemik rendah atau lamban dalam menaikkan gula darah. Jika mengonsumsi karbohidrat pilih karbohidrat kompleks seperti gandum atau oatmeal dan makanlah secukupnya.
Untuk membantumu menjaga kadar gula darah, hemaviton GluCare juga siap temani hari-harimu. Dengan kandungan Chromium Nicotinate di dalamnya, sensitivitas jaringan tubuh terhadap insulin dapat ditingkatkan. Penyerapan gula  untuk diubah menjadi energi pun lebih optimal. 

Foto: Shutterstock