Pindah atau menetap? Pertimbangkan apakah pekerjaanmu layak dipertahankan!

Tuesday, 12 December 2017

Ada berbagai alasan mengapa seseorang merasa tidak betah dengan tempat kerjanya. Namun di sisi lain, berhenti dari pekerjaan begitu saja juga tidak bijaksana. Apalagi jika kamu belum menemukan pekerjaan pengganti. Jangan gegabah dulu ya mengambil keputusan, coba pertimbangkan dulu matang-matang untung ruginya pindah kerja. Atau jangan-jangan, lebih baik jika kamu bersabar dan menetap dulu?

1. Gaji di bawah ekspektasi
Kamu merasa sudah memberikan kontribusi besar untuk perusahaan. Bahkan bisa dibilang, kalau nggak ada kamu pekerjaan kantor bisa berantakan. Latar belakang pendidikanmu juga bagus. Namun sayangnya, gaji yang diberikan oleh perusahaan kok masih di bawah ekspektasimu ya?

Boleh pindah jika... kamu sudah diterima bekerja di perusahaan baru yang memang lebih baik dari berbagai aspek. Baik dari nominal gaji, kesejahteraan (bonus dan fasilitas kesehatan), jarak dari rumah ke kantor, dan lain sebagainya. Jika memang sudah ada tawaran baru atau kamu sudah punya rencana bisnis yang matang, kenapa tidak?

Menetap dulu jika... kamu belum punya pekerjaan baru yang lebih baik. Selain itu meskipun gajinya tidak besar, namun kamu merasa punya kesempatan untuk belajar banyak hal baru yang menarik dan bisa meningkatkan skill kamu. Apalagi, kamu juga masih lajang dan tidak punya tanggungan. Jika begitu, berarti kamu tidak harus buru-buru untuk pindah kerja, kok!

2. Beban kerja terlalu banyak
Kenapa ya kamu merasa pekerjaanmu sangat banyak dan tidak ada habisnya? Bahkan seringkali kamu tidak tahu pasti apa saja job description-mu yang sebenarnya. Habisnya, hampir semua pekerjaan dilimpahkan kepadamu sih!

Boleh pindah jika... kamu sudah bekerja luar biasa keras, tetapi atasan tidak pernah menghargai usahamu, baik dalam bentuk insentif ataupun sekadar pujian dan ucapan terima kasih. Bahkan, di saat kamu sedang bekerja keras, kamu melihat atasan atau rekan kerjamu justru bersantai dan makan gaji buta. Duh, malesin banget ya!

Menetap dulu jika... kerja kerasmu ‘dibayar’ dengan berbagai cara. Mulai dari ucapan terima kasih, bonus, kenaikan gaji atau bahkan promosi jabatan. Bisa jadi, ini adalah salah satu cara si Bos untuk menantang diri kamu untuk membuktikan kemampuan. Jika beban kerja ini masih bisa kamu tangani (walau dengan sedikit mengeluh), kenapa tidak dilakukan saja?

3. Suasana kerja tidak kondusif
Lingkungan kerja yang kurang kondusif seringkali jadi beban tersendiri. Sikap kompetitif dari rekan-rekan kerja membuat kamu merasa tidak punya teman di kantor.

Boleh pindah jika... Suasana kerja benar-benar tidak sehat. Misalnya rekan kerja terlalu mencari tahu tentang kehidupan pribadi kamu di luar pekerjaan dan membahasnya di kantor. Mereka juga tak segan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan orang lain.

Menetap dulu jika... persaingan tidak selalu buruk kok. Justru bisa membuat kamu terpacu untuk melakukan yang terbaik. Jika persaingannya dilakukan dengan sehat, kenapa harus takut? Lagipula rekan-rekan kerja juga bersikap baik padamu dan masih bisa diajak bekerja sama.

Pada akhirnya, pindah kerja atau menetap dulu adalah keputusan kamu. Coba saja buat list plus dan minusnya, jika lebih banyak keuntungan untuk menetap, mengapa harus terburu-buru pindah? Begitupula sebaliknya. Meskipun demikian, pastikan kamu tetap fokus melakukan pekerjaanmu saat ini ya. Jika pekerjaan sedang banyak-banyaknya, jaga stamina dan konsentrasimu dengan minum hemaviton Stamina Plus, multivitamin yang mengandung Ginseng, Guaranine, dan L-Glutamic Acid untuk membantu memulihkan stamina dan memelihara daya ingat.